JawaPos.com – Program strategis Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) yakni Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dan Jalan Usaha Tani (JUT) mendapat apresiasi cukup baik dari kalangan DPR RI. Komisi IV DPR RSi mengapresiasi program tersebut yang dari hasi pantauan mereka turut menjaga kestabilan perekonomian di daerah.
Anggota Komisi IV DPR Yohanis Fransiskus Lema dalam rapat kerja bersama Pejabat Eselon I Kementan, di Gedung Parlemen, Jakarta meminta agar program yang betul-betul berdampak kepada petani terus digalakkan. “Program rehabilitasi jaringan tersier dan jalan usaha tani amat membantu petani dan daerah dalam menjaga kestabilan perekonomian. Sebab, program ini sangat dibutuhkan oleh petani dan menunjukkan negara hadir di sana,” kata dia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, air merupakan kebutuhan utama dalam sektor pertanian. “Dalam pertanian, harus selalu ada air. Oleh karena itu manajemen air menjadi sangat penting,” ujar Mentan SYL. Instansinya, Mentan SYL melanjutkan, memiliki sejumlah kegiatan guna mendukung manajemen air, salah satunya Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).
“Perlu ditata airnya, misalnya di mana sekundernya, di mana primernya, di mana tersiernya, di mana kuarternya, di mana irigasi cacing yang ada sehingga air dapat betul-betul termanfaatkan untuk mencapai tiga kali (panen),” harap Mentan SYL.
Sementara itu, kata Mentan SYL, dalam era 4.0, sektor pertanian ditandai dengan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan). Agar dapat menjangkau areal persawahan, maka diperlukan akses berupa jalan usaha tani agar alsintan dapat dioperasionalkan.
Mentan SYL menjelaskan, keberadaan JUT akan memperluas jangkauan distribusi budidaya pertanian. “JUT merupakan akses infrastruktur yang dibangun untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” ujarnya.