Notifikasi.
  • Home
  • Opinion
  • Movie
  • Tekno
  • Global
  • Finance
  • Letters
  • Sports
  • Seleb
No Result
View All Result
Get Started
Notifikasi.
  • Home
  • Opinion
  • Movie
  • Tekno
  • Global
  • Finance
  • Letters
  • Sports
  • Seleb
No Result
View All Result
Notifikasi.
No Result
View All Result
Paparkan Fakta Covid-19 Varian Omicron, Menkes: Jangan Termakan Hoax

Paparkan Fakta Covid-19 Varian Omicron, Menkes: Jangan Termakan Hoax

Redaksi by Redaksi
29/11/2021
in Tekno
0
Share on FacebookShare on Twitter


TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan sampai saat ini belum ada indikasi virus corona Covid-19 varian Omicron meningkatkan keparahan pada manusia yang tertular. “Khusus Omicron ini studinya masih berjalan. Jadi jangan termakan hoax,” katanya dalam konferensi pers pada Minggu malam, 28 November 2021.

You might also like

Platform Pembelajaran Bahasa LingoTalk Rampungkan Pendanaan Awal

Platform Pembelajaran Bahasa LingoTalk Rampungkan Pendanaan Awal

05/07/2022
3 Tips Melakukan Pivot untuk UMKM Agar Dapat Survive

3 Tips Melakukan Pivot untuk UMKM Agar Dapat Survive

05/07/2022

Termasuk untuk deteksi kemampuan varian itu yang kemungkinan bisa menular dengan cepat, Menkes menginformasikan, risetnya juga masih berjalan. Pun dengan indikasi menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi atau vaksinasi, masih diteliti para ahli.

Menurut Budi Gunadi, pengelompokan varian Omicron sebagai Variant of Concern tergolong cepat sebab memiliki sekitar 50 mutasi dalam urutan genetiknya. Mereka, di antaranya, terdiri atas 30 mutasi di bagian protein paku—bagian paling penting dari virus corona yang dibutuhkannya untuk bisa menginfeksi sebuah sel, dan selama ini menjadi bagian yang dibidik dalam pengembangan vaksin.

Jumlah mutasi itu melebihi yang ada pada varian Delta yang selama ini dikenal paling agresif di antara varian baru Covid-19. Kemunculan varian Omicron juga disertai lonjakan kasus baru di Afrika Selatan.

Yang sudah pasti, menkes menambahkan, kemunculan Omicron (B.1.1.529) menjadi bukti bahwa dunia, termasuk Indonesia, saat ini sudah jauh lebih cepat dalam mendeteksi varian baru SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Varian Omicron ini diidentifikasi pertama kali masuk GSAID 9 November, menjadi Variant under Investigation pada 24 November, dan langsung ditingkatkan menjadi Variant of Concern pada 26 November.

Per Minggu malam itu, Budi Gunadi mengatakan, sebanyak 128 kasus infeksi varian Omicron sudah terdata di sembilan negara. Itu belum termasuk empat negara lain yang masih dalam penelitian pakar virologi. “Jadi masih mungkin ada empat negara lainnya,” kata dia.

Negara-negara itu adalah Afrika Selatan, Botswana, Inggris, Hong Kong, Australia, Italia, Israel, Belgia, Republik Ceko, Belanda, Jerman, Denmark dan Austria. Sejauh ini, jumlah infeksi terbanyak ada di Afrika Selatan, Botswana, Inggris, Hong Kong dan Australia.

Sedang yang paling berisiko mengantar importasi kasusnya ke Indonesia, disebutnya, adalah Hong Kong, Italia, Inggris dan Afrika Selatan. “Sebab paling banyak memiliki jadwal penerbangan menuju Indonesia,” kata dia.

Kebijakan pengetatan bagi pelaku perjalanan internasional yang masuk ke Indonesia, dipastikan dalam konferensi pers itu, sudah diterapkan pada daerah yang berbatasan dengan pelabuhan, bandar udara dan jalur darat. “Karena pengalaman di varian Delta justru masuknya dari laut, kami jaga di sana,” kata menkes lagi sambal memastikan semua kantor karantina pelabuhan, udara, laut dan darat bekerja dengan keras.

Kepada semua pelaku perjalanan internasional yang terkonfirmasi positif Covid-19 juga harus dilakukan tes whole genome sequencing (WGS). Budi Gunadi memastikan, hingga saat ini varian Omicron belum muncul di Indonesia.

Baca berita sebelumnya:
97 Persen lebih Menular, Covid-19 Varian Delta Terbukti Paling Agresif


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.





Source link

Redaksi

Redaksi

Related Stories

Platform Pembelajaran Bahasa LingoTalk Rampungkan Pendanaan Awal

Platform Pembelajaran Bahasa LingoTalk Rampungkan Pendanaan Awal

by Redaksi
05/07/2022
0

Setelah mengantongi pendanaan pre-seed bulan Agustus tahun 2021 lalu yang dipimpin Kistech Pte. Ltd, platform edtech pembelajaran bahasa asing...

3 Tips Melakukan Pivot untuk UMKM Agar Dapat Survive

3 Tips Melakukan Pivot untuk UMKM Agar Dapat Survive

by Redaksi
05/07/2022
0

Strategi pivot bukan hanya strategi yang bisa diterapkan oleh bisnis-bisnis besar sekelas perusahaan, tapi juga untuk bisnis kecil dan...

Ruangguru Umumkan Akuisisi Schoters dan Kalananti, Perluas Ekosistem Produk

Ruangguru Umumkan Akuisisi Schoters dan Kalananti, Perluas Ekosistem Produk

by Redaksi
05/07/2022
0

Ruangguru mengumumkan akuisisi penuh terhadap dua startup edtech, Schoters dan Kalananti, dengan nominal dirahasiakan. Kedua startup ini akan melengkapi...

East Ventures Kembali Pimpin Pendanaan Seri A Startup SaaS Logistik McEasy

East Ventures Kembali Pimpin Pendanaan Seri A Startup SaaS Logistik McEasy

by Redaksi
05/07/2022
0

Startup SaaS untuk operator logistik dan pelacakan kendaraan McEasy mengumumkan perolehan pendanaan seri A senilai $6,5 juta (setara 97...

Next Post
Peringati Hari Pahlawan, Ini Pesan Menkominfo Buat Anak Muda

Peringati Hari Pahlawan, Ini Pesan Menkominfo Buat Anak Muda

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Notifikasi

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us

© 2022 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Landing Page
  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us

© 2022 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.