Southampton ingin lakukan transfer mengejutkan dengan datangkan mantan kiper Chelsea, Willy Caballero, yang sudah berusia 40 tahun, untuk atasi krisis di bawah mistar gawang mereka.
Gilabola.com – Saat ini The Saints tengah khawatir kiper nomor satu mereka, Alex McCarthy, harus absen lama karena alami cedera hamstring di laga imbang 1-1 melawan Brighton pada akhir pekan.
Diungkapkan The Sun, pelatih Ralph Hasenhuttl mengecam McCarthy karena tak memberi tahu seberapa rasa sakit atau cedera yang dialaminya saat itu. Akibatnya pemain Brighton, Neal Maupay, berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-98.
Sedangkan pelapis McCarthy, Fraser Forster, juga alami cedera otot dalam sesi latihan pada akhir pekan lalu, hingga Southampton hanya memiliki Harry Lewis sebagai satu-satunya penjaga gawang yang fit untuk laga tandang ke markas Arsenal pada hari Sabtu, 11 Desember 2021.
Harry Lewis yang masih berusia 23 tahun itu sama sekali belum memulai debutnya di Liga Premier, dan Hasenhuttl bisa terpaksa mencari pemain pinjaman untuk menjadi bala-bantuan atas krisis di bawah mistar gawang skuadnya.
Sedangkan Caballero, saat ini berstatus bebas transfer sejak ia tinggalkan Chelsea pada akhir musim lalu, setelah ia menolak tawaran kontrak baru dari Stamford Bridge.
Kiper incaran Southampton asal Argentina itu sampai saat ini masih menetap di Surrey di kawasan tenggara Inggris, dan tengah berlatih bersama tim League One, AFC Wimbledon, untuk menjaga kebugarannya.
Caballero sempat bergabung dengan Manchester City pada tahun 2014 dari klub Spanyol, Malaga. Dia ikut membawa The Citizens memenangkan Piala Liga di tahun 2016, sebelum akhirnya pindah ke Chelsea.
Saat ini, The Saints juga meminjam penyerang muda Chelsea, Armando Broja, yang mengaku tak masalah mendapat peran sebagai pemain pengganti di Saint Mary’s Stadium.
Pemain berusia 20 tahun itulah yang membawa Southampton memimpin lewat gol yang dibukukannya di menit 29, dan kini dia tercatat selalu mencetak gol di setiap laga di tiga pertandingan terakhir Liga Premier musim ini.
“Ini Liga Premier, ini liga sepak bola paling sulit di dunia. Selalu ada persaingan ketat di dalam sebuah tim,” ujar pemain asal Albania itu terkait kesempatan bermain yang diperolehnya di skuad Hassenhuttl.
